terbakar kampung nampak asap terbakar hati siapa yang tahu

terbakar kampung nampak asap terbakar hati siapa yang tahu

Tuesday, July 13, 2010

الحجاب
H i j a b
• IMAN
• KESUCIAN
• TAQWA
• RASA MALU
• ‘IFFAH • الإيمان
• الطهارة
• التقوى
• الحياء
• العفة
إعداد
دار القاسم
Penebit:
Darul Qosim

باللغة الإندونيسية
Edisi Bahasa Indonesia
الترجمة والصف
صلاح الدين عبد الرحمن
Alih Bahasa dan Layout Oleh:
H. Sholahuddin Abdul Rahman, Lc



Segala puji bagi Allah semata, sholawat dan salam atas nabi dan rasul terakhir.
Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan dalam hukum Islam perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya, agar dapat menjaga kesuciannya, menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.

Keutamaan Hijab

• Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul.

Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:
 وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا 
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah SWT:
 وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا 
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)
Allah SWT berfirman:
 وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى 
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)
Allah SWT berfirman:
 وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ 
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah SWT berfirman:
 يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ 
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.

• Hijab itu ‘iffah

Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).
Allah SWT berfirman:
 ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ 
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

• Hijab itu kesucian

Allah SWT berfirman:
 وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ 
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah SWT menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:
 فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ 
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)

• Hijab itu pelindung

Rasulullah SAW bersabda:
((إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ))
“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”
Sabda beliau yang lain:
(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))
“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”
Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.

• Hijab itu taqwa

Allah SWT berfirman:
 ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ 
“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)

• Hijab itu iman

Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah SWT juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”

• Hijab itu haya’ (rasa malu)

Rasulullah SAW bersabda:
((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”
Sabda beliau yang lain:
“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”
Sabda Rasul yang lain:
((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))
“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”

• Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)

Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.”

Kejelekan Tabarruj (berhias)

• Tabarruj adalah maksiat kepada Allah dan Rasul.

Barangsiapa yang maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya maka ia hanya akan mencelakakan dirinya sendiri dan tidak akan mencelakakan Allah sedikitpun.
Rasulullah SAW bersabda:
((كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إلاَّ مَنْ أبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أبَى))
“Semua umatku akan masuk surga kecuali orang yang menolak” Mereka bertanya: “Ya Rasulullah! Siapakah orang yang menolak itu? Beliau menjawab: “Siapa yang taat kepadaku akan masuk surga dan siapa yang maksiat kepadaku maka ia telah menolak.”

• Tabarruj menyebabkan laknat dan dijauhkan dari rahmat Allah.

Rasulullah SAW bersabda:
((سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ ، عَلَى رُؤُوسِهِنَّ كَأَسْنِمَةِ البَخْتِ ، اِلْعَنُوهُنَّ فَإنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ))
“Akan ada pada akhir umatku nanti wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, kepala mereka bagaikan punuk unta, laknatlah mereka karena mereka adalah wanita-wanita yang pantas dilaknat.”

• Tabarruj adalah sifat penghuni neraka.

Rasulullah SAW bersabda:
((صِنْفَانِ مِنْ أهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا : قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأذْنَابِ البَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ ... ))
“Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah saya lihat; kaum yang membawa cemeti bagai ekor sapi yang digunakan memukul menusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang...”

• Tabarruj penyebab hitam dan gelap di hari kiamat.

Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda:
((مَثَلُ الرَّافِلَةِ في الزِّينَةِ في غَيْرِ أهْلِهَا ، كَمَثَلِ ظُلْمَةٍ يَوْمَ القِيَامَةِ لاَ نُورَ لهَا))
“Permisalan wanita yang berhias untuk selain suaminya, adalah bagaikan kegelapan pada hari kiamat, tidak ada cahaya baginya.”
Maksudnya adalah wanita yang berlenggak-lenggok ketika berjalan dengan menarik pakaiannya, akan datang pada hari kiamat dalam keadaan hitam dan gelap, bagaikan berlenggak-lenggok dalam kegelapan. Dan hadits ini walaupun lemah, tetapi artinya benar, karena kenikmatan dalam maksiat adalah siksaan, wangi-wangian akan menjadi busuk dan cahaya menjadi kegelapan. Kebalikan dari taat, bahwa bau mulut orang yang berpuasa dan darah orang yang mati syahid lebih harum di sisi Allah dari bau minyak kesturi.

• Tabarruj adalah kemunafikan.

Rasulullah SAW bersabda:
((خَيْرُ نِسَائِكُمُ الوَدُودُ الوَلُودُ ، المُوَاسِيَةُ ، المُوَاتِيَةُ ، إذَا اتَّقَيْنَ اللهَ، وَشَرُّ نِسَائِكُمُ المُتَبَرِّجَاتُ المُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ المُنَافِقَاتُ ، لاَ يَدْخُلْنَ الجَنَّةَ إلاَّ مِثْلَ الغُرَابِ الأعْصَمِ))
“Sebaik-baik wanita kalian adalah yang memiliki kasih sayang, subur (banyak anak), suka menghibur dan siap melayani, bila mereka bertakwa kepada Allah. Dan sejelek-jelek wanita kalian adalah wanita pesolek dan penghayal mereka itu adalah wanita-wanita munafik, mereka tidak akan masuk surga kecuali seperti ghurab a’sham.”
Yang dimaksud ghurab a’sham adalah burung gagak yang memiliki cakar dan kaki merah, pertanda minimnya wanita masuk surga, karena burung gagak yang memiliki sifat seperti ini sangat jarang ditemukan.

• Tabarruj mengoyak tirai pelindung dan membuka aib.

Rasulullah SAW bersabda:
((أيَّمَا امْرَأَةٍ وَضَعَتْ ثِيَابَهَا فِي غَيْرِ بَيْتِ زَوْجِهَا، فَقَدْ هَتَكَتْ سِتْرَ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ))
“Siapa saja di antara wanita yang menanggalkan pakaian-nya di selain rumah suaminya, maka ia telah mengoyak tirai pelindung antara dirinya dan Allah Azza wa Jalla.”

• Tabarruj adalah perbuatan keji.

Wanita itu adalah aurat, dan membuka aurat adalah keji dan dibenci. Allah SAW berfirman:
 وَإذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إنَّ اللهَ لاَ يَأْمُرُ بِالفَحْشَاءِ 
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakan-nya.” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” (Q.S. Al-A’raf: 28)
Sebenarnya setanlah yang memerintahkan manusia melakukan perbuatan keji itu, sebagaimana firman Allah:
 الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالفَحْشَاءِ 
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” (Q.S. Al-Baqorah: 268)

• Tabarruj adalah ajaran iblis.

Sesungguhnya kisah Adam dengan Iblis memberikan gambaran kepada kita bagaimana musuh Allah, Iblis itu membuka peluang untuk melakukan perbuatan dosa dan mengoyak tirai pelindung dan bahwa Tabarruj itulah tujuan asasi baginya. Allah SWT berfirman:
 يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا 
“Hai anak Adam! Janganlah kamu sekali-kali dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya.” (Q.S. Al-A’raf: 27)
Jadi iblislah yang mengajak kepada Tabarruj dan buka-bukaan. Dialah pemimpin utama bagi para pencetus apa yang dikenal dengan Tahrirul Mar’ah (pembebasan wanita).

• Tabarruj adalah jalan hidup orang-orang Yahudi.

Orang-orang Yahudi memiliki peran yang sangat besar dalam menghancurkan umat ini melalui wanita, dan kaum wanita sejak dulu memiliki pengalaman di bidang ini, di mana Rasulullah SAW bersabda:
((فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ ، فَإنَّ أوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إسْرَائِيلَ كَانَتْ في النِّسَاءِ))
“Takutlah pada dunia dan takutlah pada wanita karena fitnah pertama pada Bani Israel adalah pada wanita.”

• Tabarruj adalah Jahiliyah busuk.

Allah SWT berfirman:
 وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى 
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)
Nabi SAW telah menyifati ajakan Jahiliyah sebagai ajakan busuk dan kotor. Jadi ajakan Jahiliyah adalah saudara kandung Tabarruj Jahiliyah. Rasulullah SAW bersabda:
((كُلُّ شَيْءٍ مِنْ أمْرِ الجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ تَحْتَ قَدَمِي))
“Semua yang merupakan perkara Jahiliyah tersimpan di bawah telapak kakiku.”
Baik itu bernama Tabarruj Jahiliyah, ajakan Jahiliyah ataupun kesombongan Jahiliyah.

• Tabarruj adalah keterbelakangan.

Buka-bukaan dan telanjang adalah fitrah hewan ternak, tidak seorangpun yang condong kepadanya kecuali dia akan terperosok jatuh ke derajat yang paling rendah dari pada derajat manusia yang telah dimuliakan Allah. Dari sini nampaklah bahwa Tabarruj adalah tanda kerusakan fitrah, ketiadaan ghirah dan mati rasa:
Anda mengangkat baju hingga lutut
Demi Tuhanmu, sungai apa yang akan anda seberangi
Baju itu bagaikan naungan di waktu pagi
Yang semakin pendek, waktu demi waktu
Anda mengira bahwa laki-laki itu tidak memiliki perasaan
Padahal anda sendiri yang mungkin tidak punya perasaan

• Tabarruj adalah pintu adzab yang merata.

Seseorang yang memperhatikan nash-nash syare’at dan sejarah (Islam) akan meyakini adanya kerusakan yang ditimbulkan oleh Tabarruj dan bahayanya atas agama dan dunia, apalagi bila diperparah dengan Ikhtilath (percampurbauran antara laki-laki dan wanita).

Akibat dan bahaya Tabarruj
yang menakutkan

Wanita-wanita yang melakukan Tabarruj berlomba-lomba menggunakan perhiasan yang diharamkan untuk menarik perhatian kepadanya. Sesuatu yang justru akan merusak akhlak dan harta serta menjadikan wanita sebagai barang hina yang diperjualbelikan, dan di antara bahayanya adalah:
1. Rusaknya akhlak kaum lelaki khususnya para pemuda yang terdorong melakukan zina yang diharamkan ini.
2. Memperdagangkan wanita sebagai sarana promosi atau untuk meningkatkan usaha perdagangan dan sebagainya.
3. Mencelakan diri wanita sendiri, karena Tabarruj itu menunjukkan niat jelek dari apa yang ia suguhkan untuk menggoda orang-orang jahat dan bodoh.
4. Tersebarnya penyakit, seperti sabda Rasulullah SAW:
(( لَمْ تَظْهَرِ الفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إلاَّ فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ فِي أسْلاَفِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا ))
“Tidaklah suatu perbuatan zina itu nampak pada suatu kaum hingga mereka mengumumkannya kecuali akan tersebar di antara mereka penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang belum pernah ada pada orang-orang dulu.”
5. Mempermudah mata melakukan maksiat, Rasulullah SAW bersabda: “Kedua mata zinanya adalah melihat.” Serta menyulitkan ketaatan ghadhul bashar (menundukkan pandangan) yang merupakan sesuatu yang lebih berbahaya dari ledakan bom atom dan gempa bumi. Allah SWT berfirman: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu dengan sehancur-hancurnya.” (Q.S. Al-Isra’: 16)
Dalam hadits juga disebutkan:
((إنَّ النَّاسَ إذَا رَأَوْا المُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوهُ أوْشَكَ أنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعَذَابٍ))
“Sesungguhnya manusia bila melihat kemungkaran dan tidak merubahnya, dikhawatirkan Allah akan menimpakan mereka adzab.”
Wahai ukhti muslimah! Tidakkah anda memperhatikan hadits nabi SAW: “Buanglah duri dari jalan kaum muslimin.” Dan bila membuang duri dari jalan termasuk cabang iman, maka duri manakah yang lebih berat, batu di jalan atau fitnah yang merusak hati, menerbangkan akal dan menyebarkan kekejian di antara orang-orang mu’min.
Sesungguhnya tidaklah seorang lelaki muslim terkena fitnah pada hari ini karena anda yang telah memalingkannya dari mengingat Allah dan menghalanginya dari jalan yang lurus -padahal anda sanggup mencegahnya dari fitnah itu- kecuali di hari esok nanti Allah akan menghukum anda dengan adzab yang sangat pedih.
Segeralah taat kepada Allah, tinggalkan kritikan dan ejekan manusia, karena perhitungan Allah kelak sangat ketat.
Beberapa syarat hijab yang harus terpenuhi:
1. Menutupi seluruh anggota tubuh wanita -berdasarkan pendapat yang paling rojih.
2. Hijab itu sendiri pada dasarnya bukan perhiasan.
3. Tebal dan tidak tipis atau trasparant.
4. Longgar dan tidak sempit atau ketat.
5. Tidak memakai wangi-wangian.
6. Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir.
7. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
8. Tidak bermaksud memamerkannya kepada orang-orang.

Jangan berhias terlalu berlebihan

Bila anda memperhatikan syarat-syarat tersebut di atas akan nampak bagi anda bahwa banyak di antara wanita-wanita sekarang ini yang menamakan diri sebagai wanita berjilbab, padahal pada hakekatnya mereka belum berjilbab. Mereka tidak menamakan jilbab dengan nama yang sebenarnya. Mereka menamakan Tabarruj sebagai hijab dan menamakan maksiat sebagai ketaatan.
Musuh-musuh kebangkitan Islam berusaha dengan sekuat tenaga menggelincirkan wanita itu, lalu Allah menggagalkan tipu daya mereka dan meneguhkan orang-orang Mu’min di atas ketaatan kepada Tuhannya. Mereka memanfaatkan wanita itu dengan cara-cara kotor untuk memalingkannya dari jalan Tuhan dengan memproduksi jilbab dalam berbagai bentuk dan menamakannya sebagai “jalan tengah” yang dengan itu ia akan mendapatkan ridha Tuhannya -sebagaimana pengakuan mereka- dan pada saat yang sama ia dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan tetap menjaga kecantikannya.

Kami dengar dan kami taat

Seorang muslim yang jujur akan menerima perintah Tuhannya dan segera menerjemahkannya dalam amal nyata, karena cinta dan perhomatannya terhadap Islam, bangga dengan syariat-Nya, mendengar dan taat kepada sunnah nabi-Nya dan tidak peduli dengan keadaan orang-orang sesat yang berpaling dari kenyataan yang sebenarnya, serta lalai akan tempat kembali yang ia nantikan.
Allah menafikan keimanan orang yang berpaling dari ketaatan kepada-Nya dan kepada rasul-Nya:
 وَيَقُولُونَ آمَنَّا بِاللهِ وَبِالرَّسُولِ وَأَطَعْنَا ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرْيقٌ مِنْهُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَمَا أُولَئِكَ بِالمُؤْمِنِينَ (47) وَإذَا دُعُوا إلَى اللهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ مُعْرِضُونَ (48) 
“Dan mereka berkata: “Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami menaati (keduanya).” Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang.” (Q.S. An-Nur: 47-48)
Firman Allah yang lain:
 إنَّمَا كاَنَ قَوْلَ المُؤْمِنِينَ إذَا دُعُوا إلَى اللهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ المُفْلِحُونَ (51) وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الفَائِزُونَ (52) 
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan: “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapatkan kemenangan.” (Q.S. An-Nur: 51-52)
Dari Shofiyah binti Syaibah berkata: “Ketika kami bersama Aisyah ra, beliau berkata: “Saya teringat akan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki keutamaan, dan demi Allah, saya tidak melihat wanita yang lebih percaya kepada kitab Allah dan lebih meyakini ayat-ayat-Nya melebihi wanita-wanita Anshor. Ketika turun kepada mereka ayat: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (Q.S. An-Nur: 31) Maka para suami segera mendatangi istri-istri mereka dan membacakan apa yang diturunkan Allah kepada mereka. Mereka membacakan ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara wanita dan kaum kerabatnya. Dan tidak seorangpun di antara wanita itu kecuali segera berdiri mengambil kain gorden (tirai) dan menutupi kepala dan wajahnya, karena percaya dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Sehingga mereka (berjalan) di belakang Rasulullah SAW dengan kain penutup seakan-akan di atas kepalanya terdapat burung gagak.”






Sholawat dan salam semoga tercurah atas nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
رسالة في أحكام السحر والكهانة
Risalah Tentang
HUKUM SIHIR
&
PERDUKUNAN



Karangan
Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz



Penerjemah
Muhammad Abbas



Editor
Muhammad Mu’inuddin Basri
































Risalah Tentang
HUKUM SIHIR
&
PERDUKUNAN

















Firman Allah Ta’ala :
وَلاَ يُفْلِحُ السَاحِرُ حَيْثُ أَتَى
Artinya : “Dan tidaklah menang tukang sihir dari mana saja ia datang.” (QS Thoha ayat : 69).


Daftar Isi


1- Hukum berobat kepada ahlinya dalam Islam ……….…………………5
2- Peran Pemerintah dalam menanggulangi Praktek Perdukunan……………6
3- Hukum mendatangi dukun dan tukang ramal …………………………7
4- Cara-cara menangkal dan menanggulangi sihir sesuai dengan Syara’ ..8






























بسم الله الرحمن الرحيم
Hukum Sihir dan Perdukunan
Segala puji hanya kepunyaan Allah, semoga sholawat dilimpahkan kepada junjungan umat, Nabi besar Muhammad , tiada lagi Nabi sesudahnya .
Mengingat akhir-akhir ini banyak sekali tukang-tukang ramal yang mengaku dirinya sebagai thabib, dan mengobati orang sakit dengan jalan sihir atau perdukunan. Mereka ini banyak menyebar di berbagai negeri, orang-orang awam yang tidak mengerti sudah banyak menjadi korban pemerasan mereka.
Maka atas dasar nasehat kepada Allah dan kepada hambaNya, saya ingin menjelaskan tentang betapa besar bahayanya terhadap Islam dan ummat Islam, karena adanya ketergantungan kepada selain Allah, serta bertolak belakang dengan perintah Allah dan Rasul-Nya .
Dengan memohon pertolongan Allah Ta’aala saya katakan bahwa berobat dibolehkan menurut kesepakatan ulama, dan seorang muslim hendaklah berusaha mendatangi dokter yang ahli, baik penyakit dalam maupun penyakit luar lainnya, untuk diperiksa apa penyakit yang diderita kemudian diobati sesuai dengan obat –obat yang dikenal dalam ilmu kedokteran .Dilihat dari sebab akibat yang biasa berlaku, hal ini tidak bertentangan dengan ajaran tawakkal kepada Allah dalam Islam, karena Allah ta’aala telah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, ada diantaranya yang sudah diketahui oleh manusia dan ada yang belum diketahui, akan tetapi Allah ta’aala tidak menjadikan penyembuhannya dari sesuatu yang diharamkan kepada mereka .
Oleh karena itu tidak dibenarkan bagi orang yang sakit mendatangi dukun-dukun yang menda’wakan dirinya mengetahui hal hal yang ghaib, untuk mengetahui penyakit yang dideritanya. Tidak diperbolehkan pula mempercayai atau membenarkan apa yang mereka katakan, karena sesuatu yang mereka katakan mengenai hal-hal yang ghaib itu hanya didasarkan atas perkiraan belaka, atau dengan cara mendatangkan jin, dan meminta tolong kepada jin-jin itu tentang sesuatu yang mereka inginkan. Dengan cara demikian dukun- dukun tersebut telah melakukan perbuatan kufur dan kesesatan.
Rasulullah  menjelaskan dalam berbagai haditsnya sebagaimana riwayat berikut :

[ مَنْ أَتَى عَرَّافاً فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً].
“Barang siapa mendatangi ‘Arrof (peramal) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima sholatnya selama empat puluh hari”. { HR Muslim}

[عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي  قال : مَنْ أَتَى كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ  [ رواه أبو داود]
Dari Abu Hurairah  dari Nabi  beliau bersabda : « barang siapa yang mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa yang yang ia katakan maka sungguh telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad  » ( HR Abu Dawud )

Dikeluarkan oleh ahlu Sunan yang empat dan dishohihkan oleh Hakim dari Nabi  dengan lafal :
[مَنْ أَتَى عَرَّافاً أَوْ كَاهِناً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ  ].
« Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap yang diturunkan kepada Muhammad . »

[ عن عمران بن الحصين رضي الله عنه قال : قال رسول الله  : لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ أَوْ تُطُيِّرَ لَهُ أَوْ تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ سَحَرَ أَوْ سُحِرَ لَهُ وَمَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ  ] رواه البزّار بإسناد جيد.
Dari Imron bin Hushain  ia berkata , Rasululloh  bersabda : « bukan dari golongan kami orang yang menentukan nasib sial dan untung berdasarkan burung dan lainnya, yang bertanya dan yang menyampaikannya, atau yang melakukan praktek dukun dan yang didukuni atau yang menyihir atau yang meminta bantuan sihir, dan barang siapa yang mendatangi kahin(dukun) dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir pada apa yang diturunkan kepada Muhammad  » ( HR Bazzar dengan sanad Jayyid) .

Hadits-hadits mulia ini menunjukkan larangan mendatangi ‘arrof, kahin dan sebangsanya, larangan bertanya kepada mereka tentang hal-hal yang ghaib, larangan mempercayai / membenarkan apa yang mereka katakan dan ancaman bagi mereka yang melakukannya .
Oleh karena itu, kepada para penguasa dan mereka yang mempunyai pengaruh di negerinya masing-masing, wajib bagi mereka mencegah segala bentuk praktek tukang ramal, dukun, dan sebangsanya, dan melarang orang-orang mendatangi mereka. Kepada yang berwenang supaya melarang mereka melakukan praktek di pasar-pasar atau di tempat-tempat lainnya dan secara tegas menolak segala yang mereka lakukan. Dan hendaknya tidak boleh tertipu oleh pengakuan segelintir manusia tentang kebenaran apa yang mereka lakukan, karena orang–orang tersebut tidak mengetahui tentang perkara yang dilakukan oleh dukun-dukun tersebut, bahkan kebanyakan mereka adalah orang-orang awam yang tidak mengerti hukum, dan larangan terhadap perbuatan yang mereka lakukan .
Rasulullah  telah melarang ummatnya mendatangi para kahin ,‘arrof, dan tukang tenung, dan melarang bertanya serta membenarkan apa yang mereka katakan, karena mengandung kemungkaran dan bahaya yang sangat besar pula. Karena mereka adalah orang-orang yang melakukan dusta dan dosa .
Hadits–hadits Rasulullah  tersebut diatas membuktikan tentang kekufuran para kahin dan ‘arrof, karena mereka mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib dan mereka tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan melainkan dengan cara berbakti, tunduk, taat, dan menyembah jin-jin, dan ini merupakan perbuatan kufur dan syirik terhadap Allah . Orang orang yang membenarkan mereka atas pengakuan mereka dalam mengetahui hal-hal yang ghaib dan meyakininya, maka hukumnya sama seperti mereka, Dan setiap orang yang menerima perkara ini dari orang yang melakukannya, sesungguhnya Rasulullah  berlepas diri dari mereka .
Seorang muslim tidak boleh tunduk dan percaya terhadap dugaan dan sangkaan bahwa cara seperti yang dilakukan itu sebagai suatu cara pengobatan, semisal tulisan Azimat-azimat yang mereka buat, atau cairan timah, dan berbagai cerita bohong yang mereka lakukan. Semua ini adalah praktek-praktek pedukunan dan penipuan terhadap manusia, maka barang siapa yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan sikap penolakannya, sesungguhnya ia telah menolong dalam perbuatan batil dan kufur.
Oleh karena itu tidak dibenarkan seorang muslim pergi kepada kahin, tukang tenung, tukang sihir dan semisalnya, dan menanyakan kepada mereka hal-hal yang berhubungan dengan jodoh dan pernikahan anak atau saudaranya atau yang menyangkut hubungan suami istri dan keluarga, tentang kecintaan, kesetiaan, perselisihan, dan perpecahan yang terjadi, dan lain sebagainya, karena ini berhubungan dengan hal-hal yang ghaib yang tidak diketahui hakekatnya oleh siapapun kecuali Allah  .
Dan sihir sebagai salah satu perbuatan kufur yang diharamkan oleh Allah , dijelaskan di dalam surat Al-Baqarah ayat : 102 tentang kisah dua malaikat :
وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ (102) سورة البقرة
« Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman itu tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada dua Malaikat di negeri Babil yaitu Harut Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seorangpun sebelum mengatakan : sesungguhnya kami hanya cobaan maka janganlah kamu kafir, maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu, apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara suami dengan istrinya . Dan mereka itu ( ahli sihir) tidak bisa memberi madharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberikan madhorot kepada mereka dan tidak memberi manfaat, dan sungguh mereka mengetahui bahwa barang siapa yang menukar (kitab Allah) dengan sihir itu, tidak ada baginya di akherat suatu keuntungan dan amat buruklah perbuatan mereka dalam menjual dirinya dengan sihir itu, kalau mereka mengetahui ». (QS Al Baqarah ayat : 102)

Ayat yang mulia ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mempelajari ilmu sihir, sesungguhnya mereka mempelajari hal-hal yang hanya mendatangkan mudharat bagi diri mereka sendiri, dan tidak pula mendapatkan suatu kebaikan di sisi Allah  .Ini merupakan ancaman yang sangat besar yang menunjukkan betapa besar kerugian yang diderita oleh mereka di dunia ini dan di akherat kelak. Mereka sesungguhnya telah memperjual belikan diri mereka dengan harga yang sangat murah, itulah sebabnya Allah berfirman :
وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ (102) سورة البقرة
Dan Alangkah buruknya mereka yang telah menjual diri mereka dengannya (sihir itu), seandainya mereka mengetahui.

Kita memohon kepada Allah kesehatan dan keselamatan dari kejahatan sihir dan semua jenis praktek pedukunan yang dilakukan oleh tukang sihir dan tukang ramal. Kita memohon pula kepadaNya agar kaum muslimin terjaga dari kejahatan mereka, dan semoga Allah  memberikan pertolongan kepada kaum muslimin agar senantiasa berhati-hati terhadap mereka, dan melaksanakan hukum Allah dengan segala sangsinya kepada mereka, sehingga manusia menjadi aman dari kejahatan dan segala praktek keji yang mereka lakukan.
Sungguh Allah Maha Pemurah lagi Maha Mulia.


CARA
MENANGKAL DAN MENANGGULANGI SIHIR

Allah telah mensyari’atkan kepada hambaNya supaya mereka menjauhkan diri dari kejahatan sihir sebelum terjadi pada diri mereka, dan Allah menjelaskan pula tentang bagaimana cara pengobatannya bila ia terjadi pada diri mereka. Ini merupakan rahmat dan kasih sayang Allah, kebaikan dan kesempurnaan ni’matNya kepada hambaNya.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang usaha menjaga diri dari bahaya sihir sebelum terjadi, begitu pula usaha dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yakni dengan cara-cara yang dibolehkan menurut syara’ .

1-Tindakan prefentif yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfa’at adalah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyariatkan, membaca do’a dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah  diantaranya seperti di bawah ini :

A. Membaca ayat Kursi setiap selesai sholat lima waktu sesudah membaca wirid yang disyariatkan setelah salam atau dibaca ketika akan tidur. Karena ayat kursi termasuk ayat yang paling besar nilainya di dalam Al Qur’an. Rasulullah  bersabda dalam salah satu hadits shohihnya :

[مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِي فِيْ لَيْلَةٍ لمَْ يَزَلْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ حَافِظ وَلاَ يَقْرَبُهُ شَيْطَانٌ حَتىَّ يُصْبِح ].
“Barang siapa yang membaca ayat kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan setan tidak akan mendekatinya sampai subuh.”

Ayat tersebut dalam surat Al Baqarah ayat: 255 yang Artinya :
اللّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ سورة البقرة الآية :255

“Allah tidak ada Ilah( yang berhak disembah) kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluqNya, tidak terkena rasa mengantuk dan tidak tidur, kepunyaan-Nya apa yang di langit dan apa yang di bumi . Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya . Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

B. Membaca Surat Al Ikhlas, surat Al Falaq, dan Surat An Naas pada setiap selesai sholat lima waktu, dan membaca ketiga surat tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudah subuh dan menjelang malam sebelum sholat Maghrib, sesuai dengan hadits riwayat Tirmidzi dan Nasa’i .

C. Membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah ayat 285-286, pada permulaan malam, sebagaimana sabda Rasulullah  :
مَنْ قَرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ آخرِ سُوْرَةِ البَقَرَةِ فِيْ لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ (متفق عليه)
“Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya.”

Adapun arti bacaan ayat tersebut adalah sebagai berikut :
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ(285) سورة البقرة
“Rosul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Robbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya, mereka mengatakan kami tidak membeda-bedakan seseorangpun dengan yang lainnya diantara Rasul-rasul-Nya, dan mereka mengatakan : Kami dengar dan kami taat, mereka berdo’a : Ampunilah kami ya Robb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali .
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286) سورة البقرة
Allah tidak mebebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya, Ia mendapat pahala ( dari kebaikan ) yang diusahakannya dan mendapat siksa dari( dosa ) yang ia kerjakan. Mereka berdo’a : Ya Robb kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah . Ya Robb kami janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau telah bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Yaa Robb kami janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang kami tidak sanggup memikulnya, dan maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami Engkaulah penolong kami , maka tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”

D. Banyak membaca ta’awwudz dengan menggunakan kalimah Allah yang sempurna untuk memohon perlindungan diri dari kejahatan makhluq-Nya.
Hendaklah dibaca pada malam dan siang hari ketika berada di suatu tempat, ketika masuk dalam suatu bangunan, ketika berada di tengah padang pasir, di udara atau di laut .


Sabda Rasulullah  :
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً فَقَالَ أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَامَّةِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرُّهُ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ (رواه مسلم) .
“Barang siapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan : أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَامَّةِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ( aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan ) maka tidak ada sesuatupun yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat itu”.

E. Membaca do’a di bawah ini masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menjelang malam :

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسِمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فيِ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم (رواه أبو داود والترمذي)
“Dengan nama Allah, yang tidak ada yang membahayakan bersama namaNya sesuatupun yang ada di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetaui”. ( HR Abu Dawuud dan Tirmidzi) .
Bacaan Dzikir dan ta’aawudz ini merupakan sebab yang besar untuk memperoleh keselamatan dan menjauhkan diri dari kejahatan sihir dan kejahatan lainnya, bagi mereka yang selalu mengamalkannya secara benar disertai keyakinan yang penuh kepada Allah, bertumpu dan pasrah kepadaNya dengan lapang dada dan hati yang khusu’.

2) Bacaan-bacaan seperti ini juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang sedang menimpa seseorang, dengan cara dibaca dengan hati yang khusu’, tunduk, dan merendahkan diri , seraya memohon kepada Allah agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang dihadapi . Do’a-doa’ berdasarkan riwayat yang kuat dari Rasulullah  untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan lain sebagainya adalah sebagai berikut :

A- Rasulullah  meruqyah (menjampi-jampi) dengan bacaan :
( اللهمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً) رواه البخاري.
“Ya Allah Pemelihara manusia , hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit”. ( HR Bukhori)

Do’a yang dibaca Jibril  ketika menjampi Rasulullah  :
(بِسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ وَمِنْ كُلِّ شَرِّ نَفْسٍ أوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ ، اللهُ يَشْفِيك، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ)
“Dengan nama Allah aku menjampimu, dari segala yang mengganggumu dan dari segala kejahatan setiap jiwa, atau dari mata yang dengki, Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku menjampi-Mu.”
Hendaklah do’a ini diulang tiga kali.

B- Pengobatan sihir dengan cara lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjima’ dengan istrinya karena terkena sihi, dengan cara mengambil tujuh lembar daun bidara yang masih hijau ditumbuk atau diulek dengan batu atau alat tumbuk lainnya, sesudah itu dimasukkan ke dalam sebuah bejana atau wadah , kemudian tuangkanlah air ke dalam wadah itu secukupnya untuk mandi, bacakan ayat kursi ke dalam bejana tersebut, bacakan pula surat Al kafirun , Al Ikhlas, An-Nas dan ayat-ayat penangkal sihir yang lainnya dalam surat Al-A’raf ayat : 117-119, Yunus ayat : 79-82, Surat Thoha ayat : 65-69.

Surat A’-A’raf 117-119 artinya sbb :
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُون(117) فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ(118)فَغُلِبُواْ هُنَالِكَ وَانقَلَبُواْ صَاغِرِينَ (119) سورة الأعراف

“Dan kami wahyukan kepada Musa : Lemparkanlah tongkatMu , maka sekonyong konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan, karena itu nyatalah yang benar dan batal-lah apa yang mereka kerjakan, Maka mereka terkalahkan di tempat itu dan jadilah mereka hina .

Bacaan surat Yunus 79-82: yang artinya :
وَقَالَ فِرْعَوْنُ ائْتُونِي بِكُلِّ سَاحِرٍ عَلِيمٍ(79) َفلَمَّا جَاء السَّحَرَةُ قَالَ لَهُم مُّوسَى أَلْقُواْ مَا أَنتُم مُّلْقُونَ(80) فَلَمَّا أَلْقَواْ قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُم بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللّهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللّهَ لاَ يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِين (81) وَيُحِقُّ اللّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ (82) سورة يونس
“Fir’aun berkata : datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai, maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka : lemparkanlah apa yang kalian hendak lemparkan. Maka tatkala mereka telah melemparkan, Musa berkata : apa yang kamu lakukan dari sihir itu Allah akan menampakkan kebatilannya, Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsung pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan, dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang banyak dosa tidak menyukainya.”

Bacaan surat Thoha ayat : 65-69 : yang artinya :
قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَن تُلْقِيَ وَإِمَّا أَن نَّكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى (65) قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِن سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى (66) فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُّوسَى(67)قُلْنَا لا تَخَفْ إِنَّكَ أَنتَ الْأَعْلَى (68) وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى(69) سورة طـه
“Mereka berkata Hai Musa pilihlah, apakah kamu yang melemparkan dahulu ataukah kamilah orang yang mula-mula melemparkan? Berkata Musa : silahkan kamu sekalian melemparkan, maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka . Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berfirman : Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang) dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya menelan apa yang mereka perbuat, sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu hanya tipu daya tukang sihir ( belaka) .Dan tidak akan menang tukang sihir itu , dari mana saja ia datang.”

Setelah selesai membaca ayat-ayat tersebut di atas hendaklah minum sedikit dari airnya dan sisanya dipakai untuk mandi
Dengan cara ini mudah-mudahan Allah  menghilangkan penyakit yang sedang diderita , dan seandainya masih diperlukan pengobatan seperti ini beberapa kali , boleh saja dilakukan kembali dua kali atu lebih sampai benar-benar hilang penyakitnya.

C- Cara pengobatan lainnya , sebagai cara yang paling bermanfaat ialah berupaya mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui di mana tempat sihir terjadi , diatas gunung atau di tempat manapun berada dan bila sudah di ketahui tempatnya , diambil dan dimusnahkan sehingga lenyaplah sihir tersebut.

Inilah beberapa penjelasan tentang perkara-perkara yang dapat menjaga diri dari sihir dan usaha pengobatan atau cara penyembuhannya. Dan hanya kepada Allah-lah kita mohon pertolonganNya .
Adapun pengobatan dengan cara–cara yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir yaitu dengan mendekatkan diri kepada jin disertai penyembelihan hewan atau cara–cara mendekatkan diri lainnya, semua itu tidak dibenarkan karena termasuk perbuatan setan bahkan termasuk perbuatan syirik yang paling besar yang wajib dihindari.
Demikian pula pengobatan dengan cara bertanya kepada dukun ‘Arrof tukang ramal dan menggunakan petunjuk sesuai dengan apa yang mereka katakan, semua itu tidak dibenarkan dalam Islam, karena dukun-dukun tersebut adalah para pendusta dan pembohong yang mengaku mengetaui hal-hal yang ghaib dan kemudian menipu manusia .
Rasulullah  telah memperingatkan orang-orang yang menadatangi mereka, menanyakan mereka dan membenarkan apa yang yang merekla katakan, sebagaimana telah dijelaskan hukum-hukumnya dalam awal tulisan ini .
Kepada Allah  tempat kita memohon agar seluruh kaum muslimin dilimpahkan kepada mereka kesejahteraan, kesehatan, dan keselamatan dari segala kejahatan , dan semoga Allah melindungi mereka, agama mereka dan menganugerahkan kepada mereka pemahaman pada agama-Nya, serta memelihara mereka dari segala sesuatu yang menyalahi syariat-Nya.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Robb sekalian alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad , keluarga, shahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat.
Ukhti al Muslimah
Musuh-musuh Islam tak henti-hentinya berusaha untuk menjauhkan wanita muslimah dari Agama Islam yang haq dan lurus ini. Di setiap tempat dan kesempatan mereka selalu melontarkan tuduhan tuduhan keji yang ditujukan kepada wanita-wanita mu’minah yang suci, mereka mengatakan bahwa :
“ Islam adalah penjara bagi wanita” karena wanita dalam Islam wajib di rumah, tidak di izinkan keluar kecuali ada hajat.
“ menetapnya wanita di rumah, malemahkan ekonomi suatu negara”
“ poligami adalah perbuatan hewan”.
“ perceraian adalah suatu kedzaliman”.
“ Wanita-wanita muslimah itu sakit, penuh dengan kadas dan panu, oleh karena itu mereka memakai hijab untuk menutupi aibnya”.

Ukhti Al Muslimah ……!

لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ (النور: من الآية21)
“ Jangan kau ikuti lsngksh-langkah syetan” ( 24: 21)

Ukhti Al Muslimah
Jangan kamu dengar kata-kata mereka, sebab mereka adalah penganjur yang berdiri di tepi neraka jahannam dan mengajak dan menyeret ke dalam api neraka jahannam.

) إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِباً  (الكهف: من الآية5)
“ Mereka tidak mengatakan ( sesuatu ) kecuali dusta” ( 18: 5)

Ukhti Al Muslimah
Tahukah anda apa yang mereka kehendaki ? mereka hanya menghendaki satu perkara. Menghancurkan agama Islam dan merusak generasi Islam dan menyebarkan kekejian di tengah masyarakat beriman. Mereka meghendaki agar wanita-wanita muslimah yang suci keluar dari rumahnya, dari bentengnya. Mereka menghendaki agar kamu menjadi barang yang murah, sebagai pemuas syahwat.
Mereka menipumu agar kamu keluar dari surga sebagaimana iblis mengeluarkan bapak kita Adam darinya. Iblis mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga dalam keadaan telanjang, tanpa pakaian, yang menutup aurat mereka.
Para pengumbar kejahatan pun meniru gaya dan cara yang sama, jangan kamu hiraukan mereka!.
Penuhilah panggilan Allah dan RasulNya, pasti di situ ada kebahagiaan sejati.
Allah  hanya menghendaki darimu kesucian, kemuliaan dan keluhuran.
Firman Allah :
 وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُم (المائدة: من الآية6)
“ Akan tetapi Allah hendak mensucikan dan menyempurnakan nikmatnya kepadamu” ( 5 : 6)

 إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ  (البقرة: من الآية222)
“ sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan mencintai orang-orang yang melakukan kesucian” ( 2: 222).
Semoga Allah  selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus. Amiin.







بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah  Rabb sekalian alam, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi yang mulia Muhammad , keluarga dan sahabatnya serta yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat.

UKHTI AL MUSLIMAH
[SIAPA YANG MENYURUHMU MEMAKAI JILBAB]

Jangan terkejut sebelum engkau baca buku ini.
• seorang mahasiswi meminta pada salah seorang sahabat putrinya agar menemaninya menghadap dosen laki-laki dalam mempertahankan disertasinya untuk mencapai gelar (MA) . sahabat berkata : ya tak tahukah kamu bahwa kita ini hidup di abad 20 ?
• seorang dokter wanita di salah satu rumah sakit, ketika ia memakai pakaian dokter hilanglah malunya, wajah dan rambutnya serta pakaiannya terbuka. seakan menanggalkan agama dan malu adalah hal yang wajib bagi tugas kedokteran.
• Saya pernah berkunjung ke salah satu kerabat yang saya kenal selalu menjaga kehormatan dan hijab/jilbab. Tiba –tiba saya dikejutkan oleh masuknya sopir pribadinya ke tempat pertemuan. Seakan-akan ia salah satu anggota keluarga yang tidak perlu menutup aurat darinya.

Ukhti ! pernahkah kamu menduga, bahwa mereka wanita muslimah sadar, mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya realita menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti kepadanya yang telah menyuruhnya. Oleh sebab itu sebagai warisan dan adat istiadat suci, maka wajib dijaga dan dilesterikan.
Pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab? Dan siapa yang menyuruhnya? Bukankah itu perintah Allah !

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا (59) سورة الأحزاب
“ Wahai Nabi () katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS.33 : 59)

Tidakkah ia megetahui bahwa ia mentaati perintah penciptannya yang memberi rizki yang menciptakan langit dan bumi dan mengetahui mana yang tidak sesuai dengan makhlukNya.
Firman Allah :
 لله ما في السماوات وما في الأرض
“ Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi” ( QS, 2 : 284)
Allah yang menciptakanmu:
ذَلِكُمُ اللّهُ رَبُّكُمْ لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ (102) سورة الأنعام

“ Demikianlah, itulah Allah tuhanmu, tidak ada tuhan yang patut di sembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu” (QS ,6 : 102).

Yang memberimu nikmat :

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّهِ  (53) سورة النحل

“ Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah” ( QS, 16 : 53).

Yang mematikanmu :

وَجَاءتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ (19) سورة ق

“ Dan datanglah sakaratul maut ( kematian ) sebanar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya” ( QS, 50 : 19).
Yang berfirman :
 يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ (30)وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ سورة ق

“ Pada hari ( ketika) kami berkata kepada neraka Jahannam: apakah kamu sudah penuh ? dia menjawab : masih adakah tambahan ? ( QS 50 : 30-31).
Yang berfirman:

يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا (85)وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا  سورة مريم

“ Hari (ketika) kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Dzat yang Maha Pemurah sebagai perutusan (yang terhormat), dan kami menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka jahannam dalam keadaan dahaga” ( QS. 19 : 85,86).
Yang mengadili pada hari yang menakutkan:

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُم بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ (2) سورة الحـج

“ Pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” ( QS. 22 :1).
Ukhti Al Muslimah !
Tidakkah kau baca firman Allah :

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ  (31) سورة النــور
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” ( QS. 24 : 31).

Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing ( bukan muhrim ) kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya ( jilbab ) sampai ke dadanya sehingga tertutup. Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata :

يرحم الله النساء المهاجرات الأول لما أنزل الله
“ Semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama yang berhijrah( muhaajiraat), yaitu ketika Allah menurunkan firmanNya :

 وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ  شققن مروطهن فاختمرن بها.
“ Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dalam mereka” ( QS. 24 : 31).
(mereka langsung merobek ordeng mereka untuk dijadikan jilbab).

Ukhti Al Muslimah !
Janganlah berkata : “ Kita bukan mereka” bagaimana mungkin kita bisa mencapai apa yang mereka capai ? jangan kau heran ! seorang penyair berkata :

تشبهوا بالكرام إن لم تكونوا مثلهم
إن التشبه بالكرام فلاح
Contohlah mereka walau tidak persis dengan mereka.
SebabMencontoh orang yang mulia itu keberuntungan

Ukti Al Muslimah !
Tidakkah engkau baca firman Allah tentang para istri Nabi  :

 وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاء حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ  (53) سورة الأحزاب
“ Apabila kamu meminta sesuatu ( keperluan ) kepada mereka (istri-istri Nabi ) maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”(QS. 33 : 53).

Lebih suci dari hati siapa, wahai ukhti ? lebih suci dari hati istri-istri Nabi, ( ummahattul mu’minin). Lebih suci bagi hati para sahabat Nabi, umat yang terbaik setelah Nabi ?
Bagaimana dengan hati kita pada masa sekarang?. Apakah Dzat Yang Menciptakanmu, yang mengetahui cara yang terbaik untuk mensucikan hati, sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?.

Ukhti Al Muslimah :
Allah  berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا (59) سورة الأحزاب

“ Wahai Nabi  katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang beriman: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( QS. 33 : 59).

Ibnu Abbas berkata : “ Allah  memerintahkan istri-istri orang beriman, apabila keluar dari rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya”.

Allah  memerintahkan istri-istri orang yang beriman hal tersebut di atas, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih, dan suci. Dengan demikian ia tidak akan diganggu orang- orang yang jahat.
Coba kau perhatikan: siapa yang lebih sering digoda dan diganggu lelaki di jalan ? tentu mereka yang suka bersolek ala jahiliyah ( jahiliyah modern).

Perhatikan firman Allah di bawah ini :

وَالْقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاء اللَّاتِي لَا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَن يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ وَأَن يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَّهُنَّ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (60) سورة النــور

“ Dan perempuan-perempuan yang telah berhenti ( dari haid dan mengandung) yang tidak ingin kawin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka tanpa (bermaksud) menampakkan perhiasan. dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 24 : 60 ).

Allah memberitahukan bahwa berjilbabnya perempuan tua yang tidak ingin menikah lagi serta tidak menampakkan perhiasan itu lebih utama, walaupun diperbolehkan bagi mereka untuk buka wajah dan tangan dengan syarat berlaku sopan ( Islamy ).

Al Qur’an telah mewajibkan wanita muslimah untuk memakai jilbab ( hijab ) dan mengharamkan bersolek ala jahiliyah (tabarruj).

Ukhti Al Muslimah!
Dengarlah kata ibunda kalian, Ummul Mu’minin ketika bertanya kepada Nabi  :

سألت النبي  كيف يصنع النساء بذيولهن ( أسفل الثياب ) قال : يرخينه شبرا، قالت : إذا تنكشف أقدامهن، قال : يرخينه ذراعا لا يزدن عليه. متفق عليه

“ Apa yang harus diperbuat wanita dengan bawah baju mereka? Nabi  bersabda : Hendaklah ia turunkan satu jengkal ( dari mata kaki ) Ummul Mu’minin berkata : “ kalau begitu akan tersingkap kaki kami, wahai Rasulullah” Nabi bersabda : “ turunkan satu lengan dan jangan dilebihkan” ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Subhanallah! Ummahatul Mu’minin meminta agar diperpanjang bajunya, sedang wanita-wanita kita malah banyak memendekkan ( menaikkan ke lutut bahkan ada yang ada di atasnya ) dan mereka tak peduli.

منع السفور كتابنا ونبينا
فاستنطقي الآثار والآيات

“ Nabi dan kitab suci kita melarang telanjang, tidak menutup aurat, maka tanyakan kepada hadits dan ayat suci Al Qur’an”

Adapun hijab artinya adalah menutup badan, dan sebagai ciri dari sekumpulan peraturan sosial yang berhubungan dengan keadaan wanita dalam undang-undang Islam, yang telah ditetapkan Allah  untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan, kemuliaan, dan keluhuran wanita. Pakaian yang memelihara masyarakat dari fitnah, dan dalam ruang lingkup yang ketat sebagai sarana bagi wanita untuk membentuk generasi Islam, merajut masa depan umat, yang pada gilirannya ikut berperan dalam perjuangan Islam dan mengokohkannya di muka bumi ini.

RAMBU-RAMBU JALAN
Ukhti Al Muslimah !
Untukmu yang masih dibalut keraguan untuk memakai jilbab. Untukmu untaian ayat ilahi ini :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُّبِينًا(36) سورة الأحزاب

“ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain ) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” ( QS. 33 : 36).

Untukmu yang belum sadar, yang berjalan tanpa petunjuk, untukmu untaian sabda Rasulullah  :

" لا يكن أحدكم إمعة يقول أنا مع الناس إن أحسن الناس أحسنت وإن أساؤوا أسأت، ولكن وطنوا أنفسكم إن أحسن الناس أحسنوا وإذا أساؤوا أن تجتنبوا إساءتهم "

“ Janganlah seorang dari kalian menjadi orang yang tak berpendirian, yang berkata : aku bersama orang banyak, bila mereka baik, aku baik, bila mereka berbuat jahat, akupun berbuat jahat, akan tetapi yakinkan dirimu, bila mereka baik, maka berbuat baiklah anda, dan jika mereka jahat, maka jauhilah kejahatannya”.

Buatmu yang selalu berkata : bilamana aku memakai jilbab di negeri kafir, manusia akan melihat dan memperhatikanku, namun bila aku melepaskan jilbabku, aku seperti mereka, tak ada yang memperhatikanku.

Wahai putriku yang cerdik dan pandai : sesungguhnya melawan arus kejahatan, konsisten, komitmen, dan konsekwen dalam kebenaran terutama di negeri kafir adalah iman yang diserukan Allah , tidak boleh seorangpun melakukan ijtihad menentukan hukumnya dengan adanya nash Al Qur’an dan Al Hadits.

SEJENAK

Ukhti Al Muslimah
Wahai wanita yang tunduk kepada kekafiran, mereka berkata: kamu adalah wanita terpelajar. Di antara kami ada seorang dokter, ada sastrawati, ada wartawati, ada dosen yang mengajar di negeri kalian. Islam tidak pernah melarang sedikitpun hal itu. Tidak ada perbedaan lagi antara laki-laki dan perempuan. Senangkah anda kepada kami ? jawaban kami hanya menyitir firman Allah  :

وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ  (120) سورة البقرة

“ Orang-orang yahudi dan nashrani tak akan pernah rela padamu sampai engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah adalah petunjuk yang sebenarnya, dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi Pelindung dan Penolong bagimu” ( QS. 2 : 120 ).

Mereka berkata : “ cukup bagi saya keIslamanmu terbatas pada ibadah ritual semata. Adapun ilmu anda, moral, tingkah laku pakaian, ide, dan seluruh urusan dunia anda, wajiblah kamu mengikuti cara kami”
Sungguh benar sabda Rasulullah  :

" لتتبعن سنن من كان قبلكم شبرا بشبر وذراعا بذراع حتى لو دخلوا جحر ضب لدخلتموه، قلنا : يا رسول الله اليهود والنصارى ؟ قال : فمن "

Kamu akan mengikuti cara orang-orang sebelummu, sedikit demi sedikit, hingga andaikan mereka memasuki lobang biawak, kamu akan ikut masuk kedalamnya, kami berkata : apakah mereka kaum Yahudi dan Nashrani ? jawab Rasulullah  siapa lagi kalau bukan mereka” ( HR, Muslim )

Ukhti Al Muslimah !
Kamu seharusnya memperhatikan pakaianmu dan perbuatanmu serta wajib mengikuti kepribadian Islam sebagaimana apa yang kamu dengar, lihat dan baca ( ajaran Islam ).
Sungguh sedikit orang yang berbuat dan mengajak kepada kebaikan, sebagaimana seruan seorang penyair :

يا خادم الجسم كم تسعى لخدمته
أتطلب الربح مما فيه خسران
أقبل على النفس فاستكمل فضائلها
فأنت بالنفس لا بالجسم إنسان
“ Wahai kamu yang selalu mengurusi badanmu. Betapa banyak usaha yang telah kamu lakukan, apakah kamu mencari keuntungan dari sesuatu yang jelas merugikan. Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya, sebab kamu disebut manusia dengan jiwa, bukan karena tubuh jasadmu.

Ukhti Al Muslimah !
Jadikan Khadijah suri tauladan dan panutanmu dalam berjuang dengan harta dan jiwa.
Jadikan Aisyah tauladanmu dalam ilmu pengetahuan. Jadikan keluarga Yasir suri tauladan anda dalam kesabaran dan berpegang teguh pada agama Allah.
Wahai ibu generasi mendatang, perhatikan perkataan seorang penyair :

الأم مدرسة إذا أعددتها
أعددت شعبا طيب الأعراق
الأم روض إن تعهده الحيا
بالري أورق أيما إيراق
الأم أستاذ الأساتذة الأولى
شغلت مآثرهم مدى الآفاق

“ Ibu adalah madrasah, jika anda persiapkan
anda mempersiapkan generasi yang harum namanya.

Ibu adalah taman, jika ia selalu disira.
ia akan berdaun Rindang.

Ibu adalah ustadzah pertama
pengaruhnya sangat besar berbobot sepanjang masa.




Ukhti Al Muslimah !
Andai mereka melihat bentuk tubuhmu tidak menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta, apakah mereka masih memajang fotomu, di sampul-sampul majalah, buku dan semisalnya, walaupun kamu orang yang terpelajar ? masihkah mereka memintamu bekerja sebagai pramugari di salah satu pesawat, dengan dalih penghargaanmu terhadap wanita? Masihkah kamu temui orang yang memperjuangkan sempitnya ruang lingkup belajarmu?
Sesungguhnya mereka hanya ingin menikmati kecantikan wajah dan kemolekan tubuh serta merdunya suaramu. Bila hal itu hilang darimu maka merekapun pasti meninggalkanmu, seakan-akan kamu adalah sebuah barang yang sudah habis masa pakainya (kata pepatah : habis manis sepah dibuang).

PERINGATAN
Rasulullah  bersabda :

"يقول  : ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء" متفق عليه.

“ Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita” ( HR. Bukhari Muslim).

Musuh-musuh Islam telah mengetahui, bahwa kerusakan dan kerendahan moral wanita berati pengrusakan terhadap masyarakat secara universal dan integral.
Seorang tokoh aliran (free masonry) berkata : “ secangkir minuman keras, seorang biduanita dapat menghancurkan ummat Muhammad melebihi kekuatan seribu tank baja, peluru kendali, dan senjata kimia yang canggih. Oleh karena itu buatlah mereka tenggelam dalam cinta materi dan syahwat ( terutama syahwat seks)”


Temannya yang lain berkata :
“ Kita harus mempergunakan wanita (memperalat wanita) sebab setiap kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita telah berhasil memporak-porandakan serdadu penolong agama Islam”.

ANCAMAN
Kepada setiap orang yang berusaha menjadikan para artis dan biduanita sebagai tauladan idola wanita-wanita muslimah, kepada mereka kami persembahkan ancaman Allah  ini :

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (19) سورة النــور

“ sesungguhnya orang-orang yang senang, agar tersiar perbuatan keji dikalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di akherat, dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”( QS. 24 : 19 ).

Ancaman ini terhadap orang yang senang, lalu bagaimana terhadap orang yang melakukan ! tentu lebih dasyat.

DUA GOLONGAN YANG BELUM PERNAH DILIHAT RASULULLAH  DAN TELAH KITA LIHAT.

Rasulullah  bersabda :

" قال  : " صنفان من أهل النار لم أرهما، قوم معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس، ونساء كاسيات عاريات مائلات مميلات رؤوسهن كأسنام البخت المائلة، لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا" رواه مسلم.

“ Dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : “ suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok (jalannya), mengajarkan wanita berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring, wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya tercium selama perjalanan ini dan ini ( jauhnya)” ( HR. Muslim ).

Berita Rasulullah  telah terbukti. Sungguh beliau telah memberikan ciri-ciri (kriteria) yang tepat seperti orang yang menyaksikannya( dewasa ini, di abad ini ).

Berpakaian tapi telanjang
Mereka memakai pakaian yang tipis, sehingga kelihatan lekuk tubuhnya atau pakaian mini (bikini) dan semisalnya. Wanita seperti ini berpakaian tapi pada hakekatnya telanjang.

Maailat
Berpaling dari taat kepada Allah, dan dari kewajiban-kewajiban berupa malu (mempertontonkan auratnya sekaligus melanggar larangan Allah) enggan memakai hijab dan jilbab. Mereka berlenggak-lenggok dalam jalannya dengan pakaian mini yang memperlihatkan auratnya.

Mumilaat
Memalingkan wanita lain, dengan mengajarkan kepada mereka bersolek, berdandan secara seronok (ala jahiliah) dan tidak menutup aurat, dengan berbagai macam cara. Memalingkan hati laki-laki dengan rayuan manis beracun iblis.


Kepala mereka seperti punuk onta
Menyanggulkan rambutnya keatas (kebanyakan rambut sambungan dan pasangan, padahal Allah dan Rasul-Nya melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta di sambungkan) seperti punuk onta yang miring.



KEPADA SETIAP ORANG TUA
Allah  berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6) سورة التحريم.

“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. 66 : 6).
Ali bin Abi Thalib berkata : “ Didiklah mereka dan ajarilah terutama masalah dien Islam yang mulia ini”.
Imam Qatadah berkata: “ Kamu perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan RasulNya dan kamu larang mereka dari maksiat dan berbuat dosa, melanggar larangan Allah dan RasulNya dan meninggalkan kewajiban yang telah diperintahkan”.
Wahai orang tua ? bila ada orang yang berkata kepadamu : “ Bahwa gedungmu yang megah itu, jika tidak kamu rawat dengan seksama, dan kamu jaga dengan baik, dengan selalu mengontrol dan memperbaiki setiap kerusakan sebelum kerusakan itu parah, jika ini tidak kamu lakukan, niscaya gedungmu yang megah itu akan roboh”.
Apa yang akan kamu kerjakan ? tentu kamu akan berusaha semaksimal mungkin agar gedungmu tidak roboh, maka bagaimana sikapmu terhadap anak perempuanmu, sedang Allah  telah memerintah anda agar menjaganya dari api neraka.
Wahai para orang tua! Sesungguhnya para pemudi yang telah hilang sifat malunya, yang sombong untuk mentaati perintah Allah dan RasulNya mereka itu kita lihat dan kita dengar, mereka tidak turun dari langit dan tidak keluar dari purut bumi. Tapi mereka sesungguhnya keluar dari rumahmu (pengawasanmu) keluar dari rumah saudara dan famili muslimmu.
Akhi Al Muslim ! bertaqwalah pada Allah !
Perhatikan anak putrimu melebihi perhatianmu terhadap duniamu. Janganlah kamu termasuk orang yang Rasulullah  maksudkan dalam sabdanya:

" لا يدخل الجنة ديوث، قالوا : ومن هو الديوث يا رسول الله، قال : الذي لا يغار على محارمه، وفي رواية قال : " الذي يرضى الخبث في أهله"
“ tidak masuk surga Dayyus, para sahabat bertanya :” siapakah yang dimaksud dengan Dayyus itu wahai Rasulullah ? Rasulullah menjawab : “ seorang yang tidak ada ghirah ( cemburu ) terhadap muhrimnya”. Dalam riwayat yang lain beliau  bersabda : “ Seorang yang rela kejahatan menimpa keluarganya” ( HR, Muslim).


SALAM DAN KABAR GEMBIRA
Kepada Ukhti Muslimah !
Yang tegar dalam menghadapi serangan musuh yang buas. Kepada Ukhti Muslimah yang menampar muka setiap penyeru kebebasan dengan sikap konsisten, komitmen, dan konsekwen terhadap ajaran Islam.

Kepada Ukhti yang selalu memegang teguh sifat malu dan kesucian dirinya, kepada benteng yang kokoh dalam menghadapi topan kebatilan.
Kepada Ukhti yang berpegang teguh kepada kitab Allah dan selalu mengangkat panji RasulNya seraya berkata :

يد العفاف أصون عز حجابي وبعصمتي أعلو على أترابي

“ Dengan tangan kesucianku, akan aku jaga kemuliaan hijab dan jilbabku
dan dengan kesucianku pula aku diatas teman-teman sebayaku
Kepadanya khabar gembira dari Nabi  :

" إن من ورائكم آيام الصبر للمتمسك فيهن يومئذ بما أنتم عليه أجرخمسين منكم، قالوا : يا نبي الله : أو منهم ؟ قال : " بل منكم "

“ Sesungguhnya di belakang anda ada hari-hari kesabaran. Orang-orang yang berpegang teguh pada hari itu mendapat pahala 50 orang dari kamu. Para sahabat pada Tanya: “ Wahai Rasulullah sebesar pahala 50 orang dari mereka ? Nabi  bersabda : “ bahkan dari kamu” ( HR . Tirmidzi dan Abu Daud, Shahih menurut Nashiruddin Albani).

Juga kepadanya sabda Rasulullah yang lain:

" إن الإسلام بدأ غريبا وسيعود غريبا كما بدأ فطوبى للغرباء، قيل : ومن هم يا رسول الله ؟ قال : الذين يصلحون إذا فسد الناس"
“Sesungguhnya Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti permulaannya, maka beruntunglah orang-orang yang asing, Rasulullah ditanya: siapa mereka wahai Rasulullah ? Rasulullah menjawab : Mereka yang mengadakan perbaikan ketika manusia rusak” ( HR. Tirmidzi dan shahih menurut Albani).

Kepada mereka salam dari Allah, para muslimin dan muslimat yang sabar dalam menjalankan perintah Allah dan RasulNya serta menjauhi laranganNya :

 سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار 

“Salam sejahtera untukmu, karena kesabaranmu, dan sebaik-baik kesudahan surgalah balasannya” ( QS. 13 : 24).

SYARAT-SYARAT HIJAB SYAR’I

Adapun syarat-syarat hijab syar’i (yang sesuai dengan syari’at Islam] adalah :

1-hendaklah hijab/ jilbab menutup seluruh badan. Allah  berfirman :

 يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ  (الأحزاب:59)
“ Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh badan mereka” (QS. 33 : 59).
Jilbab adalah pakaian panjang yang menutup seluruh badan, artinya dengan mengulurkan keseluruh badan yang merupakan aurat wanita. jadi jilbab yang syar’i adalah yang menutup seluruh badan wanita.
2-Hendaklah hijab / jilbab tersebut tebal, tidak tipis dan transparan, karena maksud dari hijab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak dinamakan hijab, karena hal tersebut tidak menghalangi penglihatan, sehingga seperti yang dikatakan dalam hadits Nabi  “ Berpakaian tetapi pada hakekatnya telanjang( karena kelihatan auratnya, sedang fungsi pakaian diantaranya adalah menutup aurat).
3-Hendaklah hijab/jilbab tidak berupa perhiasan atau pakaian yang menyolok, yang memiliki warna warni yang menarik, sehingga menimbulkan perhatian. Allah  berfirman:
 وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا (النور: من الآية31)

“ dan tidak menampakkan perhiasan kecuali yang biasa nampak darinya” ( QS. 24 : 31).
Makna (ما ظهر منها ) apa yang nampak darinya , yaitu dengan tanpa disengaja. Apabila hijab itu sendiri perhiasan, maka tidak boleh dipakai, dan tidak dinamakan hijab, sebab hijab adalah sesuatu yang menghalangi timbulnya perhiasan terhadap bukan muhrim.

4-Hendaklah hijab/jilbab tersebut tidak sempit, ketat. Tidak menampakkan lekuk tubuh dan aurat, maka jilbab harus luas dan lebar, sehingga tidak menimbulkan fitnah.

5-Hendaklah tidak memakai minyak wangi, yang menyebabkan timbulnya fitnah, yaitu rangsangan bagi laki-laki. Rasulullah  bersabda :


" إن المرأة إذا استعطرت فمرت بالمجلس فهي كذا وكذا" يعني زانية.
أصحاب السنن. وقال الترمذي حسن صحيح.
“ Sesungguhnya wanita apabila memakai minyak wangi lalu lewat pada suatu majlis, maka ia adalah ini dan ini yaitu , ia wanita penzina” ( HR . Ashabus sunan, kata Tirmidzi: hadits ini hasan).

Dalam riwayat lain:

" وفي رواية أخرى : إن المرأة إذا استعطرت فمرت على القوم ليجدوا ريحها فهي زانية "

“ Sesungguhnya wanita bila memakai minyak wangi kemudian lewat pada suatu majlis / perkumpulan kaum agar mereka mencium baunya, maka ia telah berzina”.

6-Hendaklah hijab / jilbab tersebut tidak menyerupai pakaian laki-laki. dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah  , bahwa Rasulullah  bersabda:

" لعن النبي  الرجل يلبس لبسة المرأة، والمرأة تلبس لبسة الرجل"
“ Nabi  melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki” (HR. Abu Daud dan Nasa’i ).
Dalam hadits yang lain :
" لعن الله المخنثين من الرجال والمترجلات من النساء"
“ Allah melaknat laki-laki yang bergaya perempuan dan perempuan yang bergaya laki-laki” ( HR. Abu Daud dan Nasa’i).

Artinya: perempuan yang menyerupai laki-laki dalam pakaiannya, modelnya, seperti perempuan zaman sekarang ini, begitu pula laki-laki yang menyerupai perempuan dalam pakaian, gaya bicara dan lain sebagainya.
Kita mohon kepada Allah  kesehatan dan keselamatan dunia dan akhirat.

PENUTUP
SEBELAS NASEHAT UNTUK PARA WANITA

Akhirnya, aku persembahkan 11 nasehat yang berharga ini kepadamu, wahai Ukhti Al Musliamah.
Kerjakan, Insya Allah kamu akan berbahagia di dunia dan akherat, minta tolonglah kepada Allah  dalam mengamalkannya, kemudian dengan membaca dan memahami kitab kecil ini.

1-Beribadahlah kepada Allah semata, sesuai dengan apa yang telah diisyaratakan, dalam Al Qur’an dan Al hadits.

2-Hati-hatilah terhadap syirik dalam aqidah dan ibadah, sebab syirik menggugurkan amal dan menyebabkan kerugian.

3-Hati-hatilah terhadap bid’ah, baik dalam aqidah maupun dalam ibadah, sebab setiap bid’ah adalah sesat dan orang-orang yang sesat adalah ( tempatnya) di dalam neraka.

4-Jagalah shalatmu dengan sempurna, sebab orang yang selalu menjaga shalatnya, ia akan lebih menjaga dalam hal lainnya, dan orang yang meremehkan shalat, ia akan meremehkan hal lainnya juga.
Jagalah kesucian, thuma’ninah, I’tidal, serta khusyu dalam shalat tersebut, janganlah sampai kamu mengakhirkan waktunya, sebab seorang hamba bila shalatnya baik, maka seluruh amal perbuatannya baik, sebaliknya bila shalatnya rusak ( tidak baik ) maka amal perbuatannya juga rusak (tidak baik).

5-Taatilah suamimu jika kamu sudah berumah tangga, jangan sekali-kali kamu menolak keinginannya, dan melanggar perintahnya, selama tidak menyuruh dalam maksiat dan dosa.

6-Jagalah suamimu jika dia ghaib (tidak ada) bersamamu dan ketika ia berada disisimu. Jagalah dirimu dan hartanya.

7-Berbuat baiklah kepada tetanggamu dengan perkataan dan perbuatan sebagai balas budi dan menolak keburukan.

8-Menetaplah di rumahmu, jangan keluar kecuali dalam keadaan darurat, dan menutup aurat ( berjilbab).

9-Berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu dengan perkataan dan perbuatan selama mereka menyuruhmu dalam kebaikan, jika mereka menyuruhmu dalam maksiat, maka tidak boleh taat kepadanya, sebab tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah.

10-Curahkan perhatianmu terhadap pendidikan anakmu, jika kamu sudah mempunyai anak, dengan membiasakan mereka jujur, bersih, benar dalam perkataan dan perbuatan, serta dengan mengajarkan kepada mereka adab yang tinggi /mulia dan akhlak yang terpuji.
Suruhlah mereka shalat lima waktu bila sudah berusia 7 tahun, dan bila mereka meninggalkannya pada usia 10 tahun, maka pukullah mereka serta pisahkan tempat tidurnya ( antara laki-laki dan perempuan).

11-Perbanyaklah dzikir dan sedekah/infak.


Semoga Allah  menjagamu dari setiap kejahatan dan menganugerahkan kepada kita khusnul khatimah.

Segala puji bagi Allah pada awal dan akhir serta shalawat dan berkah kepada Nabi Muhammad  , keluarga, para shahabatnya dan pengikutnya sampai hari kiamat tiba.

jangan cukur kening !

hari raya di baling,rumah pak ee`

Thursday, July 1, 2010

Kematian, Hal yang Pasti Tapi Sering Dilupakan
Kematian, Hal yang Pasti Tapi Sering Dilupakan
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahannam,.....

dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yakin,
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS. 102:1-8)

Surat ini secara singkat dan tepat berbicara tentang fenomena kehidupan sekelompok manusia hingga akhirnya. Dalam ayat pertama Allah gambarkan situasi kehidupan mayoritas manusia yang menghabiskan seluruh kesempatan hidupnya untuk sebuah pesta lomba mengejar prestasi duniawi, mencari popularitas, berbanyak-banyak harta dan keturunan, memburu titel dan pangkat.

Yah Alangkah sesaknya dunia ini dengan manusia-manusia type ini. Manusia-manusia yang sejak bangun tidur hingga berangkat tidur kembali hanya disibukkan oleh dunia. Dia putar benaknya, dia kuras tenaga dan fikiran hanya untuk dunia. Bahkan ketika tidur, yang diimpikan juga dunia. Celakanya, ketika dia mengambil waktu sisanya untuk sholat menghadap Rabbnya, pencipta, pemilik dan pengaturnya, yang masih berputar dibenaknya juga dunia, dan ketika dia mengangkat tangannya berdo'a, yang dia mohon juga dunia. Dunia bagi mereka telah berubah menjadi tujuan bukan lagi sarana, sehingga mereka terus berlomba untuk mengejarnya. Dunia benar-benar telah singgah di hati mereka sehingga dengan bebas mengatur dan mengendalikan seluruh aktifitas kehidupannya. Untuk manusia type-type inilah Allah katakan: "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (QS. 102:1)"

Mereka lalai kalau dunia ini sangat pendek waktunya, sehingga tak pantas untuk dijadikan tujuan, dunia bukanlah negeri idaman, tapi ujian dan cobaan. Yang sangat memprihatinkan adalah betapa istiqomahnya mereka dalam kelalaiannya sampai ketika mata mereka terbelalak ketakutan melihat malaikat maut datang menjemput.

Kematian, semua orang tahu tapi terlalu sedikit yang mau menyadari, banyak manusia yang berusaha lari dari kematian, membebaskan fikirannya dari bayang-bayang maut. Namun sia-sialah usaha mereka. Ibarat bejana, semua orang akan meminumnya, ibarat binatang buas tak pernah bosan mengejar mangsanya, dia berjalan dan tak pernah memperlambat langkahnya, dia pasti datang tak pernah ingkat akan janjinya." Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya.Itulah yang kamu selalu lari dari padanya. (QS. 50:19)"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati... (QS. 3:185)

Sakaratul maut

Mengingatnya saja sudah menggetarkan hati sanubari. Bagaimana jika kelak kita benar-benar menghadapi dan itu pasti terjadi? Diriwayatkan dalam sebuah hadits shohih bahwasanya ketika datang ajal Rasulullah saw, beliau menyeka keringat dari mukanya sambil berkata:"Subhanallahu kematian benar-benar memiliki sekarat-sekarat".

Lihatlah betapa Rasul yang mulia, yang menginginkan kematian untuk menemui kekasihnya masih merasakan sakaratul maut. Bagaimana halnya mereka yang lari daripadanya dan memusuhi Rabb-Nya? Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang sakaratul maut Allah berfirman: Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan dan dikatakan (kepadanya):"Siapakah yang dapat menyembuhkanmu"dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. (QS. 75:26-30)

Itulah pemandangan maut yang merupakan akhir semua kehidupan. Tak seorangpun sanggup mencegah. Kematian memisahkan seseorang dengan kekasih, tak peduli dengan jeritan manusia di sekelilingnya, tak menghiraukan kesedihan orang yang ditinggalkan, juga tidak terhadap orang yang butuh kasih sayang. Ia tetap berjalan untuk menumbangkan semua keangkuhan dan kesombongan, terus berlalu tanpa berhenti dan menoleh. "Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan," (QS. 75:26). Itulah pemandangan sakaratul maut. Semua mata membelalak, seluruh manusia yang hadir menoleh ke kanan dan ke kiri mencari jalan penyembuhan." dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkanmu" (QS. 75:27)

Sementara itu yang menghadapi kematian sedang kejang menggelinjang menahan pedihnya sakaratul maut:"Dan lututpun bertaut dengan lutut." Gagallah semua usaha, sia-sialah semua sarana dan nyatalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh oleh setiap yang hidup:" kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau." (QS. 75:30) sampai di sini berakhirlah kehidupan manusia.

Banyak manusia menganggap kehidupan hanya sampai di situ. Dari lahir sampai ke liang kubur, sedang diantara keduanya manusia bebas bercanda, berhias dan bermegah-megahan, menumpuk harta memburu popularitas dan prestasi duniawi. Mereka tidak percaya tentang apa yang terjadi setelah kematian, orang-orang inilah yang digambarkan oleh Allah SWT: "Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi), itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin." (QS. 50:3)

Problemnya jelas yaitu faham mereka yang menafikan adanya hidup setelah mati. Sebenarnya pandangan ini jelas lahir dari sebuah pemikiran yang dangkal bahkan sangat dangkal. Dengan logika yang tepat Allah menjawab pengingkaran mereka: Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban) Bukankah dia dahulu dari setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang laki-laki dan perempuan Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (QS. 75:36-40)

Jawabannya adalah: Ya! Dia Maha suci, Dia Maha Kuasa untuk menghidupkan kembali.Ya! Dia Maha Mampu untuk menyusun kembali tulang belulang itu. Dan manusia, mau tak mau harus tunduk di bawah hakekat besar ini. Setelah manusia mati, semuanya akan mengalami alam kubur, Allah menggambarkan apa yang bakal terjadi di sana: "Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh mereka), dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara (mencatat)." (QS. 50:4)

Perlahan-lahan bumi akan meluluhkan tubuh kita anggota demi anggota, bulu-bulu halus yang menghiasi kulit tubuh kita itu yang pertama kali berguguran, kemudian mata kita yang biasa khianat memandang beda haram akan segera meleleh, di susul telinga kita yang terbiasa mendengar suara-suara haram segera menjadi sarang kutu-kutu busuk, mulut kita yang banyak mengobral kebohongan dan ghibah hari itu akan disumpal dengan tanah, demikianlah seterusnya nasib jasad kita.

Dan yang perlu diingat adalah bahwa kejadian itu takkan lama lagi akan kita alami, bukankah setahun dua tahun itu tak lama? Dan siapa yang sanggup menjamin hidup kita sampai satu atau dua tahun? Dari gelapnya alam kubur manusia akan dibangkitkan dan digiring ke padang mahsyar: " Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat, penggiring dan seorang malaikat penyaksi." (QS. 50:20-21)

Pada hari itulah semua manusia akan datang dikumpulkan sebagai tamu Allah, maka berbahagialah manusia-manusia yang didunianya selalu membersihkan diri mentaati perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya. Karena pada hari itu ia akan diterima dan dimuliakan Allah, dia akan berbahagia dengan melihat wajah Rabb-Nya." Wajah-wajah (orang-orang mu'min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat." (QS. 75:22-23)

Orang-orang mukmin pada hari itu akan menjadi tamu yang paling bahagia. Sebaliknya celakalah orang-orang yang semasa hidupnya selalu mengotori dirinya, melanggar hukum-hukum Allah, menghalang-halangi tegaknya agama Allah. Karena mereka pada hari itu akan menjadi tamu yang diacuhkan oleh Allah tak dilihat, dan tak pula diajak bicara, mereka adalah tamu-tamu yang tersingkir. "Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. "(QS. 3:77)

Di hari dimana mereka membutuhkan pertolongan, sedang tiada seorang penolongpun pada hari itu kecuali Allah, tapi mereka dicuekkan oleh Allah, alangkah malangnya. Di hari itulah amal manusia ditimbang, adapun kelompok pertama mereka akan mendapatkan kitab catatan amalnya dengan tangan kanannya, dengan penuh kebahagiaan mereka dipersilakan melenggang menuju surga. "Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata:"Ambillah, bacalah kitabku (ini).Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi, Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan):"Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal ang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu". (QS. 69:19-24)

Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (QS. 55:46)
- Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS. 55:48).
- Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. (QS. 55:50).
- Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. (QS. 55:52)
- Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra (QS.55:54)
- Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan yang menundukkan pandangannya tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka tidak pula oleh jin (QS.55:56)
- Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan (QS 55:58)

“Mereka berada diatas dipan yang bertahtahkan emas dan permata, seraya bertelekan diatasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari mata air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk.” (QS. 56:15-19)

“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar ucapan salam. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.” (QS. 56:20-27)

“Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, Yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.” (QS. 56:28-34)

“Adapun golongan kedua, akan menerima kitabnya dengan tangan kirinya dan dengan penuh nista mereka diseret dan dilemparkan ke dasar neraka. Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:"Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku, Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu, Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku". (Allah berfirman):"Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya". Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS. 69:25-37)

Adapun yang bakal terjadi dengan penduduk neraka bisa kita lihat dalam ayat-ayat berikut ini:

1. Bagi mereka-mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 4:56)

2. Bagi orang-orang yang kikir dan tidak mau menginfaqkan sebagian hartanya. Pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka:"Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri,maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan. (QS. 9:35)

3. Bagi orang-orang yang suka bermewah-mewahan di dunia. Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu. Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan". (QS. 56: 41-56)

Itulah nasib dua kelompok manusia, tak ada lagi kelompok ketiganya. Itulah negeri akhirat sebuah kehidupan yang sebenarnya. " Bahwasanya kehidupan akhirat itulah kehidupan yang benar". Di sanalah kita semua menuju, tapi kita semua belum tahu bagaimana nasib kita kelak. Surga ataukah neraka? Semua tergantung kepada sejauh mana kita beramal di sini, di dunia ini.

Wallaahu a'laam bishshawwab.

[Naskah dari PIPPK - di Negara Jerman bid. Koordinasi Region Jerman Selatan II / Region 2]
Orang Puasa Selalu Membuat Sejarah
Oleh: Dr Hidayat Nur Wahid
Presiden Partai Keadilan

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.(QS.Al-Baqarah: 183).

Puasa mengajarkan kepada kita bahwa kita adalah mahluk sejarah yang berperan aktif dalam pembentukan sejarah kehidupan manusia. Manusia bukanlah sosok yang tiba-tiba datang dari langit yang kemudian datang ke bumi atau sosok yang datang dari suatu tempat yang tidak diketahui latar belakangnya sehingga kita tak perlu peduli tentang apa yang akan diperbuatnya dimasa mendatang, dan bukan pula sosok yang kemudian tanpa jati diri dan dicitrakan dengan mengidentikkan umat Islam adalah teroris sebagaimana yang dituduhkan saat ini.

Semua tuduhan negatif itu mungkin bisa terjadi kalau umat Islam itu tidak memiliki latar belakang sejarah yang jelas. Umat Islam adalah ummat yang memiliki jati diri dan sejarah yang jelas. Makanya seseorang itu tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan Islam seandainya prilakunya sangat jauh atau tidak sesuai dengan prilaku standar sejarah umat Islam dimasa lalu.

Dalam QS Al Baqarah ayat 183-184 Allah SWT berfirman bahwa pewajiban adanya puasa di bulan Ramadhan ini adalah kewajiban yang telah terjadi sebelum anda. Anda bisa bermakna dua, pertama anda bermakna masyarakat Rasulullah SAW yang dahulu mendapatkan wahyu Allah SWT saat itu, dan karenanya bermakna umat-umat beragama sebelum datangnya Islam, ada agama Yahudi, ada agama Nasrani, yakni agama Yahudi dan Nasrani yang benar yang mengenal pensyariatan puasa, meskipun bentuknya berbeda dengan pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan. Tapi secara prinsip syariat puasa telah diperintahkan oleh Allah SWT.

Ini juga yang mengkaitkan bahwa sesungguhnya agama Islam bukanlah agama yang ingin tampil asal beda, tapi agama Islam adalah agama yang siap melanjutkan hal-hal yang positif yang ada pada ajaran-ajaran agama Samawi yang sebelumnya ada. Karenanya Islam juga melanjutkan agenda Allah yang besar seperti prinsip tauhid (keesaan Allah). Karenanya Islam juga mengakui ajaran kenabian seperti dalam ajaran agama samawi lainnya. Islam juga mengakui adanya ajaran kitab suci, Islam juga mengajarkan tentang pentingnya ahlaq, dll. Yang jelas Islam ini bukanlah agama jadi-jadian yang tidak jelas jati diri dan latar belakang sejarahnya. Atau agama yang asal beda. Tapi Islam adalah agam yang melanjutkan ajaran-ajaran yang positif yang telah dibawa oleh agama samawi sebelum Islam, yang termasuk didalamnya adalah ibadah saum di bulan Ramadhan.

Jadi jika minqoblikum disini diartikan sebagai umat nabi Muhammad, maka ummat nabi Muhammad (umat Islam) ini adalah yang melanjutkan peran sejarah yang dahulu pernah dilakukan oleh umat sebelum Islam dengan adanya perbaikan-perbaikan karena sudah adanya perubahan-perubahan dari agam tauhid yang dahulu dibawa oleh nabi Ibrahim AS, Musa AS dan Isa AS. Al Qur’an menyebutkan bahwa nabi Ibrahim itu bukanlah seorang yang beragam Yahudi, beragam Nasrani bukan pula orang yang musyrik tapi dia adalah seorang muslim yang muslim, yang hanif, yang lurus. Begitu juga dengan nabi Musa AS dan nabi Isa AS.

Minkoblikum juga bisa berarti kita sekarang ini, saya dan anda semuanya. Kita telah diwajibkan Allah berpuasa sebagaimana generasi-generasi sebelum kita. Ayah kita, kakek kita, buyut kita dan seterusnya. Maknanya adalah bahwa dinamika tradisi berpuasa melanjutkan peran sejarah itu telah dilakukan oleh merek-mereka yang hidup sebelum kita sampai kepada nabi Muhammad SAW. Apakah yang mereka lakukan? Dalam konteks perjalanan sejarah mereka tidak pernah menjadikan puasa ini sebagai bulan untuk bermalas-malasan. Sebab sejarah tidak bisa dibuat dengan bermalas-malasan. Kalaupun ada adalah sejarah kaum pemalas.

Tidak ada penemuan-penemuan, tidak akan ada produk-produk, tidak ada bisnis yang unggul yang muncul dari para pemalas. Kita semua akan sukses bisnis, sukses kerja karena oleh mereka yang menghargai waktu, menghargai profesionalitas, menghargai jati diri, mereka yang bekerja secara efektif dan efesien dan dia memahami bahwa dia bisa menymbangkan dan menghasilkan sesuatu. Itulah karakter yang dilakukan oleh orang-orang yang berpuasa dan bisa membentuk sejarah.

Kemalasan bukanlah karakter yang dimiliki oleh generasi Rasulullah dan para sahabat yang telah berhasil menorah sejarah yang gilang-gemilang. Puasa Rasulullah dan para sahabat adalah puasa yang senantiasa diisi oleh pelaksanaan amal soleh yang berlipat ganda. Rasulullah dikenal sebagai tokoh yang serba positif, serba simpatik, serba proaktif kepada hal-hal yang membawa kepada kebaikan dan berusaha kuat menghalau segala kenegatifan.

Hal ini bisa terlihat dari kesigapan Rasulullah dalam menghadapi rongrongan kafir Quraisy yang terkenal dengan perang Badar. Dalam perang Badr ini terdapat dua peristiwa penting, pertama terjadinya Alfurkon yakni membedakan mana orang yang komitmen dengan kebenaran dan mana orang masih komitmen dengan kedzaliman. Dalam jihad di Badr terlihat jelas mana orang yang komitmen kepada Islam dan mana orang yang memusuhi Islam termasuk kaum munafik yang menjadi musuh dalam selimut.

Yang terpenting dari Peristiwa Badr ini memunculkan sebuah ungkapan yang dalam ilmu hadist masih dipertanyakan keabsahannya, sekalipun dalam tingkat makna tidak salah. “Kita baru saja pulang dari jihad kecil (perang Badr) menuju jihad yang paling besar yakni jihad melawan hawa nafsu”. Tidak mungkin ungkapan ini muncul dari para pemalas, karena pemalas mendewakan hawa nafsunya.

Puasa bukanlah hanya sekedar memindahkan waktu makan saja, atau bukan juga kegitan rutinitas tahunan, tapi puasa ini diharapkan bisa memunculkan kesadaran zati diri bahwa masing-masing diri kita bisa membuat sejarah baru. Makanya ketika seseorang telah benar-benar mampu melawan hawa nafsunya maka ia akan mampu meninggalkan kemalasan, dan menghilangkan sifat rakus dalam dirinya dan mampu meninggalkan sifat korupsi, kolusi dan nepotisme yang membuat negeri ini semakin carut-marut. Maka ketika semua sifat negatif bisa dihilangkan dengan mengendalikan hawa nafsunya maka pada hakekatnya dia sedang membangun fondasi yang kokoh untuk membuat babak sejarah baru peradaban manusia.

Makanya ketika seseorang sedang melakukan puasa di bulan Ramadhan ini berarti dia sedang melakukan jihad besar yakni sedang melawan hawa nafsunya. Jangan sampai kata jihad ini diidentikkan dengan sesuatu yang menyeramkan saja. Yang berkembang sekarang seolah-olah jihad itu identik dengan pedang yang terhunus yang menyeramkan.

Kita sebagai mahluk sejarah dimulai oleh ucapan Rasulullah dengan ungkapan kita sesungguhnya sedang melakukan jihad yang akbar yakni memerangi hawa nafsu. Makanya orang yang sedang berpuasa pada hakekatnya sedang menyambungkan hubungan dengan dzat Yang Maha Agung, Maha Kaya, Maha Sempurna, dan begitu juga ketika seseorang sedang mengumbar hawa nafsunya pada hakekatnya dia sedang menyambungkan hubungan dengan Syaithan yang serba rendah, serba lemah dan serba hina dina. Inilah dua kondisi hubungan yang kontradiktif dan membawa kepada dua konsekuwensi yang berbeda. Orang yang berhubungan dengan yang baik dia akan kecipratan kebaikan dan orang yang berhubungan dengan orang yang jelek dia juga akan kecipratan kejelekannya.

Bila jihad besar melawan hawa nafsu ini bisa dilakukan maka insya Allah akan terbentuklah sejarah peradaban baru membentuk masyarakat madani yang diidam-idamkan..

Kedua, kesadaran untuk membuat sejarah peradaban baru ini juga akan muncul selain dengan jihadun nafs adalah melalui seperti dalam teologi tugas kemanusiaan. menyimpulkan bahwa sesungguhnya tugas utama manusia itu ada tiga, pertama merealisasikan ubudiyah kepada Allah SWT sehingga hubungan kita sangat dekat dan menjauhi dari godaan syaithan, kedua memakmurkan kehidupan (imaroh), ketiga memunculkan regenerasi bagi umat yang baru (khilafah fil ardi).

Pemahaman sejarah seperti ini akan membawa kita pada kesadaran bahwa apa yang kita lakukan saat ini adalah akan sangat bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Apa yang kita produk pada hari ini seharusnya sesuatu yang akan berdampak positif bagi generasi mendatang,

Kalau dahulu Rasulullah SAW dengan aktifitas berislamnya telah mampu memunculkan sebuah karsa dan karya yang luar biasa hebat, ketika beliau telah mampu membebaskan Ka’bah dari belenggu dan lingkaran-lingkaran berhala yang sangat banyak dan terjadi pada bulan Ramadhan pula, sehingga saat kita semua shalat menghadap kiblat/ka’bah yang telah terbebas dari patung itu, sesungguhnya Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bahwa prilaku pada suatu bangsa atau suatu masa itu akan berdampak kepada generasi berikutnya. Kita bisa membayangkan kalau Rasul gagal membebaskan Ka’bah dari berhala-berhala itu, bagaimana kita bisa menimbulkan ketauhidan yang benar kalau shalat saja kita menghadap kepada kiblat yang dipenuhi kemusrikan.

Setelah berhasil membersihkan ka’bah dari berhala, Rasul kemudian tidak merubahnya dari bentuk yang berkaitan dengan kehidupan sosial pada masa itu, kemudian ia berkata kepada Aisyah : Kalaulah bangsamu bukan bangsa yang terlepas dari hubungan kejahiliyahan maka Ka’bah ini pasti akan aku rubah secara total dan akan aku kembalikan kepada aslinya seperti saat pertama dibangun oleh nabi Ibrahim AS. Hal tersebut dilakukan oleh Rasulullah SAW karena mempertimbangkan sosiologi masyarakat Mekkah saat itu.

Karenanya dalam upaya memunculkan sejarah baru memahami sosiologi masyarakat kita adalah merupakan sebuah hal yang niscaya. Kita tidak bisa membayangkan apabila kita berusaha memunculkan sejarah baru dalam kehidupan ini, ingin memakmurkan dunia ini, kemudian kita melepaskan diri dari faktor sosial kita, itu merupakan hal yang tidak mungkin. Upaya kita untuk menyadari bahwa kita punya tugas sejarah bisa dilakukan melalui peran individual kita dengan memunculkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan, dan bermanfaat bagi generasi mendatang. Dan itu semua adalah faktor sosial.

Makanya kita khawatir diera reformasi ini, yang sebagian pejabatnya mengatakan tak usah pusing-pusing lah tambah utang saja dan ngutang terus, kan yang bayar nanti bukan kita tapi adalah generasi mendatang. Itulah pikiran destruktif yang bisa membebani dan menghancurkan generasi mendatang.

Seharusnya negara ini yang kaya raya ini harus makmur bukan malahan seperti tikus yang mati di lumbung padi. Seharusnya kita berpikir seperti negara Sudan, meskipun negaranya diembargo, tapi dia mampu bangkit dan hidup mandiri dan rakyatnya lebih sejahtera.

Puasa adalah traning langsung dari Allah SWT untuk mempersiapkan orang-orang yang akan membuat sejarah baru kehidupan. Berulang kali kita melakukan saum Ramadhan, maka mudah-mudahan pada tahun ini kita bisa memaksimalkan peran sejarah kita. [Dar]